"Keputusan Mengejutkan: STY Resmi Dipecat dari Jabatan Pelatih"

     Sumber:PSSI

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membuat keputusan mengejutkan dengan memecat Shin Tae-yong (STY) dari kursi pelatih Timnas Indonesia pada 6 Januari 2025. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada hari yang sama.

Erick Thohir mengungkapkan rasa terima kasih atas dedikasi yang diberikan oleh STY selama menjabat sebagai pelatih. "Tentu kita mengucapkan terima kasih kepada coach STY atas segala kinerjanya selama ini. Hubungan saya pribadi dengan beliau sangat baik, dan kami sudah melakukan yang terbaik untuk mencapai program-program yang diinginkan," kata Erick.

Namun, Erick menambahkan bahwa dinamika di dalam Timnas Indonesia memerlukan perhatian lebih. Ia menilai bahwa diperlukan sosok pelatih yang dapat lebih efektif dalam menerapkan strategi yang sesuai dengan kebutuhan tim dan memastikan komunikasi yang lebih baik antara pelatih dan pemain. "Kami melihat perlunya ada pemimpin yang bisa menerapkan strategi yang disepakati bersama para pemain, serta komunikasi yang lebih baik dan implementasi yang lebih optimal," lanjut Erick.

Erick juga memastikan bahwa Shin Tae-yong telah menerima pemberitahuan resmi terkait pemecatannya. "Pak Sumardji, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), sudah bertemu dengan coach STY pagi ini dan menyerahkan surat resmi. Setelah ini, tentu akan ada proses selanjutnya terkait hubungan kita yang sudah berakhir. Kami mengucapkan terima kasih atas segala kerja sama yang telah terjalin," jelas Erick.

Padahal, kontrak Shin Tae-yong bersama PSSI sejatinya masih berlaku hingga 2027, sehingga keputusan ini menjadi langkah yang cukup mengejutkan bagi banyak pihak.

Alasan Pemecatan Shin Tae-yong (STY) dari Pelatih Timnas Indonesia

Pemecatan Shin Tae-yong (STY) dari jabatan pelatih Timnas Indonesia terjadi setelah serangkaian hasil yang tidak memuaskan. Salah satu yang paling mencolok adalah kegagalan Timnas Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF 2024 setelah kalah dari Filipina. Kekalahan ini memicu desakan di media sosial, dengan munculnya tagar #STYOut. Meskipun kontraknya masih berlaku hingga Juni 2027, PSSI merasa perlu mencari pelatih baru yang bisa lebih efektif dalam menerapkan strategi dan berkomunikasi dengan pemain.
Selama masa kepelatihannya, STY memang berhasil mencapai beberapa prestasi, seperti meningkatkan peringkat FIFA Indonesia dari 174 menjadi 127, membawa Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya, serta mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024.
Namun, Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menyebutkan beberapa alasan pemecatan ini. Pertama, ada evaluasi menyeluruh terhadap performa tim. Kedua, kegagalan di Piala AFF 2024 menjadi faktor utama. Ketiga, PSSI menginginkan pelatih yang lebih mampu menerapkan strategi yang jelas dan memiliki komunikasi yang lebih baik dengan para pemain. Keempat, PSSI juga menilai perlu ada implementasi program yang lebih baik untuk mengoptimalkan potensi tim. Dan terakhir, meskipun sudah beberapa tahun melatih, STY belum berhasil membawa Timnas Indonesia meraih gelar juara.